Meru Pelinggih Ida Bhatara Sakti Kehen

Sejarah

Pura Kehen merupakan salah satu pura terbesar yang berada di Kabupaten Bangli, yang berdiri sejak tahun 804 Saka. Pura Kehen pada asal mulanya merupakan sebuah wilayah perbukitan yang lalu mengalami proses pemugaran pada tahun 1126 Saka yang pada saat itu diperintah oleh Raja Ida Bhatara Guru Sri Adikunti Ketana, hasil pemugaran tersebut adalah perluasan wilayah Pura Kehen sehingga memiliki tiga tingkatan atau halaman yang antara lain adalah Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala. Selain proses pemugaran tersebut diketahui pula bahwa Pura Kehen merupakan sebuah Pura Kahyangan Jagat, disebut demikian karena Pura Kehen atau disebut juga Hyang Kehen disungsung oleh krama I Bangli yang berjumlah 800 KK, saat ini krama I Bangli ini sudah berbentuk desa adat dan memiliki sebuah satu kesatuan yang disebut Gebog Domas berarti wilayah 800. Masyarakat pada wilayah atau bebanuan Pura Kehen melaksanakan piodalan tiap enam bulan sekali yang jatuh pada Buda Kliwon Sinta/Buda Kliwon Pagerwesi. Sejarah Pura Kehen dibahas melalui peninggalan sembilan lembar prasasti tembaga berbahasa nagari atau jawa kuno yang telah melalui proses translasi menjadi 2 bahasa (Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia), prasasti yang sudah ditranslasi ini kemudian dijadikan buku yang selanjutnya disimpan di Gedung Kirtya Singaraja, lalu buku tersebut difotokopi dan disimpan di Pura Kehen sebagai arsip. Menurut penuturan I Putu Gede Astawa (Jro Gede) selaku penglingsir Pura Kehen, sembilan lembar prasasti ini dibagi menjadi tiga bagian antara lain Prasasti Pura Kehen A yang berjumlah satu lembar, Prasasti Pura Kehen B yang berjumlah satu lembar, dan Prasasti Pura Kehen C yang berjumlah tujuh lembar, tiap prasasti ini memiliki pembahasan berbeda – beda. Pertama Prasasti Pura Kehen A membahas tentang awig – awig atau aturan – aturan dan sima, Prasasti Pura Kehen B membahas tentang pencatatan perkawinan dan Prasasti Pura Kehen C membahas tentang upacara untuk tiap pura yang berada di wilayah Pura Kehen dari purnama kasa hingga tilem kesanga.

SUPPORTED & POWERED by